Kamis, 18 Oktober 2018

TUGAS SOFTSKILL "Metodologi Penelitian"

TUGAS SOFTSKILL METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian


METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisis teoretis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.Hakikat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing.

Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. Metodologi berguna sebagai alat mendapatkan suatu data dalam sebuah penelitian. Dalam arti luas metodologi berarti proses, prinsip-prinsip dan prosedur yang dipakai dalam mendekati persoalan atau fakta.

Ada beberapa pengertian metodologi penelitian. Cara baru atau modern dalam memperoleh ilmu pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut dengan metodologi penelitian (research methodology) atau penelitian ilmiah. Cara ini awalnya dikembangkan oleh Francis Bacon di tahun 1610. Awalnya ia mengembangkan metode berpikir induktif dengan melakukan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau masyarakat. Lalu hasil pengamatannya tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan, kemudian akhirnya diambil kesimpulan umum. Metode ini kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh Deobold van Dallen. Ia merumuskan bahwa dalam mencari kesimpulan harus dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat dokumentasi-dokumentasi terhadap semua fakta terhadap objek yang diamatinya.
Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yakni:
  1. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.
  2. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
  3. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
Berdasarkan hasil pencatatan-pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri-ciri atau insur-unsur yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar pengambilan atau generalisasi. Prinsip-prinsip umum yang dikembangkan oleh Bacon ini kemudian dijadikan dasar untuk mrngrmbangkan metode yang l;ebih praktis. Selanjutnya diadakan pengganbungan antara proses berpikir deduktif –induktif-verifikatif seperti yang dilakukan oleh Newton dan Galileo. Akhirnya lahir suatu cara melakukan penelitian, yang dewasa ini kita kenal dengan metode penelitian ilmiah (scientific research method).

BEBERAPA METODOLOGI MENURUT PARA AHLI

1. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), metode merupakan cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan pelaksanaan dari suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

2. Drs.Agus M. Hardjana, beliau mengemukakan metode merupakan cara yang telah dipikirkan secara matang yang dilakukan dengan mengikuti, beberapa langkah-langkah tertentu demi tercapainya sebuah tujuan.

3. Titus, menjelaslan bahwa metode merupakan serangkaian cara & langkah-langkah yang tertib untuk menegaskan suatu bidang keilmuan.

4. Almadk, menjelaskan bahwa metode merupakan suatu cara dengan menerapkan berbagai prinsip yang logis terhadap suatu penemuan & penjelasan kebenaran.

5. Rothwell & Kazanas. Menurut mereka metode ialah cara, proses atau pendekatan untuk menyampaikan sebuah informasi.

6. Hebert Bisno menjelaskan, metode merupakan suatu teknik yang digeneralisasikan dengan baik & benar agar bisa diterima ataupun digunakan dalam satu disiplin ilmu ataupun bidang disiplin & praktek.

7. Macquarie. Metode ialah suatu cara dalam melakukan sesuatu terutama suatu hal yang berkaitan dengan rencana tertentu.

8. Rosdy Ruslan, menjelaskan metode sebagai kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan cara kerja dalam memahami suatu subjek maupun objek penelitian dalam upaya menemukan jawaban secara ilmiah & keabsahannya dari sesuatu yang diteliti.

9. Wiradi. Metode ialah seperangkat langkah dari apa yang harus dikerjakan secara tersusun & sistematis.

10. Ostle. menjelaskan metode merupakan suatu pengajaran terhadap sesuatu dalam memperoleh sesuatu yang interelasi.

11. Departemen Sosial RI, menjelaskan bahwa metode adalah suatu cara teratur yang digunakan dalam menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

12. Max Siporin, metode merupakan suatu orientasi kegiatan yang mengarah pada persyaratan tujuan & tugas yang nyata.

13. Pasaribu Simanjuntak, beliau menjelaskan bahwa metode ialah suatu cara sistematik yang digunakan demi tercapainya sebuah tujuan.

14. Hamid Darmadi, menjelaskan metode sebagai jalan atau cara yang harus dilewati dalam mencapai sebuah tujuan.

15. Heri Rahyubi. Menurutnya metode ialah suatu model cara yang bisa dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu proses pembelajaran yang baik.

16. Nasir, menjelaskan Metode penelitian ialah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan & menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

17. Winarno, menjelaskan Metode penelitian ialah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti & sistematik.

18. Muhiddin Sirat, menjelaskan Metode penelitian ialah suatu cara memilih masalah & penentuan judul penelitian.

19. Sugiyono, menjelaskan Metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan & kegunaan tertentu.

KARAKTERISTIK PENELITIAN

1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan yang terdapat dalam batasan masalah.[butuh rujukan]

2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.

4. Objektivitas adalah tidak bias,berpikir terbuka,tidak subjektif.

5. Ketepatan adalah peneliti menggunakan bahasa teknis,bahasa penelitian teknis digunakan bukan untuk membingungkan pembaca melainkan memberikan arti nyata

6. Verifikasi adalah mengembangkan pengetahuan,studi tunggal mencoba didesain dan ditampilkan atau direvisi dalam penelitian selanjutnya

7. Penjelasan singkat adalah peneliti mencoba menjelaskan hubungan di antara fenomena dan untuk mengurangi penjelasan kedalam pernyataan sederhana,karena tujuan akhir dari penelitian ini adalah untik mengurangi kenyataan kompleks menjadi penjelasan sederhana.

8. Empirikisme adalah penelitian dikarakterisasi oleh sikap dan pendekatan empiric.

9. Penjelasan logis adalah semua peneliti memerlukan penjelasan logis.

10. Kesimpulan kondisional adalah hasil suatu penelitian pada dasanya sebagai kemungkinan pengetahuan.

PROSES PENELITIAN

1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoretis menyusun kerangka teoretis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.

2. Pengujian fakta  mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.

MAKNA PENELITIAN

      Penelitian merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi (data) logis untuk beberapa kegunaan tergantung pada tujuan dari dilaksanakannya penelitian.
Metode penelitian terkadang disebut “metodologi” merupakan cara seseorang mengumpulkan dan menganalisis data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengukuran teknik,interview yang luas dan observasi atau pengumpulan dokumen.
Penelitian merupakan cara yang dapat membantu memberi cakrawala pengalaman dalam memahami berbagai fenomena yang dihadapi yang mungkin belum menjadi pengalaman seseorang 

TAHAPAN PENELITIAN




     
 TUJUAN PENELITIAN ILMIAH

1.     Mendeskripsikan,tujuan ini untuk memberikan gambaran tentang fenomena yang terjadi apa adanya.
2.     Menjelaskan tujuan ini untuk mengetahui penyebab terjadinya sesuatu dan akibat dari kejadian tersebut,tujuan ini lebih dalam tujuan yang pertama
3.     Memprediksi untuk berbagai hasil penelitian yang ada digunakan untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi nanti.
4.     Mengendalikan tujuan ini untuk mencari atau kemungkinan-kemungkinan yang terjadi nanti dapat dikontrol oleh manusia
5.     Mengembangkan sebagai penjelasan penyebab,diketahui apa yang mungkin terjadi nanti serta dapat dikontrol berbagai fenomena.
TIPE METODOLOGI PENELITIAN

a)     Penelitian Kuantitatif
Penelitian yang menggunakn angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian dianalisis.
Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan data-data numeric,kemudian dianalisis yang umumnya menggunakan statistic (Daniel Muijs,2004).

b)     Penelitian Kualitatif
Penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung  menggunakan analisis. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar focus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan.
 
SEJARAH METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan fakta sejarah, perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari penelitian. Bahkan mungkin suatu ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang tanpa penelitian. Ilmu pengetahuan pada hakikatnya merupakan akumulasi dari penemuan atau penelitian. Banyak penulis yang melacak asal-usul metode penelitian bahwa itu bermula dari kajian Frederick LePlay tentang keluarga-keluarga dan masyarakat Eropa abad 19. Beberapa penulis, sebenarnya berargumentasi bahwa riset LePlay merupakan permulaan dri sebuah riset sosiologi yang ilmiah.
Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, metode penelitian dikerjakan dalam bidang antropologi khususnya di Eropa dan Amerika. Mengapa metode penelitian lebih banyak digunakan oleh kajian antropologi? Ilmuwan antropologi berbeda dengan ilmuwan social lainnya. Mereka tidak bisa menerapkan metode-metode kuisioner atau analaisa demografi dalam riset atau studi mereka tentang masyarakat primitive. Berbeda dengan ilmuwan social seperti sosiologi yang umumnya telah mengenal subyek risetnya, yaitu masyarakat dan kehidupan sehariharinya,ilmuwan antropologi belum mengenal adat penduduk primitif yang menjadi subyek risetnya, sehingga perhatian utama focus pada kehidupan sehari-hari masyarakat primitive tersebut. Metode penelitian pertama kali di terapkan dalam sosiologi pada kajian tentang “Chicago School” pada pergantian abad.
Pada periode antara tahun 1920 sampai 1940 para peneliti social telah demikian kenal akrab dengan dokumen-dokumen perorangan dan observasi partisipan. Namun antara tahun 1940 sampai 1950 minat terhadap studi kualitatif menurun sebagai akibat berkembangnya teori-teori positivism dan metode kuantitatif.Tahun 1960 dan 1970 memperlihatkan adanya kebangkitan kembali dalam penggunaan metode penelitian. sejumlah karya yang didasarkan atas metode kualitatif meningkat seiring dengan banyaknya esai dan monograf yang membahas tentang metode pengumpulan dan penafsiran data kualitatif.

HAL-HAL YANG DIPERLUKAN UNTUK METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian (research type).
Jenis penelitian ini berkaitan dengan sifat data dan cara atau teknik analisis data yang digunakan. Apabila data yang digunakan atau data yang dianalisis adalah data numerik (angka) dan cara analisisnya dengan cara matematis atau menggunakan teknik statistik, maka jenis penelitian tersebut adalah penelitian kuantitatif. (quantitative research) (kuantitas berkaitan dengan angka nominal atau bilangan yang dapat dihitung) Sedangkan, apabila data yang digunakan dalah data string atau sebagai bentuk record atas suatu kondisi tertentu (seperti kondisi sosial, kondisi seseorang / individu) yang lebih berkaitan dengan kualitas atau sifat dan perilakunya, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
 Disamping itu, terdapat jenis penelitian lainnya, yaitu apabila data yang akan dianalisis adalah data tunggal yang diperoleh dari kasustertentu, maka penelitian ini merupakan penelitian studi kasus (case research). Dapat juga dalam jenis penelitian ini dimasukkan berdasarkan cara dan tujuan penelitiannya, yaitu dengan jenis penelitian eksperimen atau jenis penelitian tindakan (action research) (seperti tindakan kelas). Jenis penelitian eksperimen adalah penelitian untuk mencari suatu hubungan atau pengaruh suatu hal tertentu terhadap hal lainnya dalam kondisi alamiah. Maksud dari dalam kondisi alamiah disini adalah dalam penelitian tersebut tidak dilakukan tindakan yang sikluistik berulang-ulang yang sifatnya untuk memperbaiki hubungan yang terjadi.
 Apabila penelitian dilakukan dalam konteks mengkaji suatu tindakan tertentu dengan tujuan untuk mengembangkan suatu metode kerja yang efisien, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Dalam metode tindakan, pada umumnya dilakukan dengan cara menganlisis tindakan pertama (mungkin dalam bentuk analisis pengaruh atau hubungan suatu hal dengan hal lainnya), yang selanjutnya dilakukan upaya solusi terhadap masalah dalam tindakan pertama untuk dikembangkan dalam tindakan kedua, yang selanjutnya diteliti lagi pengaruh yang ditrimbulkan dari suatu hal terhadap hal lain dalam tindakan kedua ini, dan seterusnya hingga membentuk beberapa siklus tindakan. Penelitian tindakan yang umum dilakukan adalah penelitian tindakan kelas untuk mengembangkan langkah-langkah efisien dalam model pembelajaran yang diterapkan. Dalam kaitannya dengan menyusun metodologi penelitian (metode penelitian), jenis penelitian ini tidak mutlak untuk dicantumkan.
Waktu dan tempat penelitian.
Waktu dan tempat penelitian mutlak harus dicantumkan dalam metodologi penelitian (metode penelitian). Waktu adalah watu keseluruhan dari jalannya penelitian yang berkaitan dengan pengambilan data saat penelitian. Sebagai contoh adalah apabila hendak mengambil data untuk nilai siswa semester II, maka waktu penelitian adalah semester II tahun ajaran…. yang dimulai pada bulan … tahun …. sampai dengan bulan … tahun …. Sedangkan apabila tidak berkaitan dengan waktu-waktu khusus seperti itu, maka dicantumkan waktu dari awal dilaksanaknnya penelitian sampai akhir penelitian. Tidak boleh dilupakan adalah tempat penelitian, dan usahakan untuk memberikan alasan yang logis ilmiah mengapa tempat tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian.

Data dan Pengumpulan (collecting) Data.
Dalam poin ini, perlu diuraikan apakah data dalam penelitian adalah data primer atau data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengukuran langsung oleh peneliti yang bukan berasal dari data yang telah ada, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan telah didokumentasikan sehingga dapat digunakan oleh pihak lain (peneliti). Perlu juga diuraikan data-data apa saja yang digunakan dalam penelitian secara jelas. Sedangkan dalam pengumpulan data, perlu diuraikan bagaimana cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data, dengan menggunakan media apa.
 Pengumpulan data dapat dilakukan dengan instrumen (media) kuisioner yaitu serangkain pertanyaan untuk dijawab responden, instrumen alat pengukur lainnya (seperti alat pengukur kondisi fisik suatu benda). Dapat juga digunakan teknik wawancara, yaitu data diambil bersadarkan wawancara peneliti terhadap responden. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun untuk penelitian.
Apabila panduan wawancara yang digunakan hanyalah bersifat pertanyaan dasar dan responden diharapkan dapat menjawab secara mengembang, maka tekik ini disebut dengan wawancara mendalam (circumstantial interview). Apabila data yang digunakan adalah data sekunder, maka pada umumnya pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan dokumentasi dan observasi. Dokumentasi adalah memanfaatkan dokumen yang sudah ada, dan dalam hal ini perlu diuraikan dokumen apa saja secara jelas, sedangkan observasi adalah pengamatan kualitatif secara langsung oleh peneliti untuk mengambil data-data berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan maksud penelitian. Sebagai contoh observasi disini adalah tindakan peneliti mengamati perilaku siswa saat dilaksanakannya penelitian.

Populasi, Sampel, dan Sampling.
Penelitian yang melibatkan banyak data akan menjadi sulit dilaksanakan atau tidak efektif apabila dilakukukan dengan menggunakan seleuruh data yang ada. Apabila jumlah data yang diteliti kurang dari 100 atau dirasa masih mudah untuk diambil semuanya, maka sebaiknya seluruh data tersebut digunakan, sedangkan apabila jumlah data lebih dari 100 atau dirasa akan banyak kesulitan apabila digunakan seluruhnya, maka sebaiknya dilakukan sampling.
 Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji dalam penelitian. Sebagai contoh adalah siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian. Sampel ini haruslah representatif atau mewakili, yaitu satu sampel diambil pada data yang sekiranya memiliki kesamaan sifat dengan data lainnya (sampel diambil darai kelompok yang homogen). Cara pengambilan sampel agar memenuhi kriteria representatif ini disebut sebagai sampling. Terdapat beragam teknik sampling atau pengambiulan sampel, yaitu:
  • Random sampling, yaitu sampel diambil secara acak dari populasi yang heterogen atau memiliki variasi sifat yang besar. Teknik ini merupakan pengambilan secara acak, tidak memilih, agar memperoleh sampel yang merata. Dengan teknik random, seluruh anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Teknik random ini dapat dilakukan seperti dengan loteray atau pemilihan secara acak dengan media lainnya.
  • stratified sampling. Stratifikasi adalah perilaku pemberian tingkatan atau kelas pada data. Dalam stratified sampling, data sebelumnya dikelompokkan kedalam tingkatan-tingkatan tertentu, seperti tingkatan tinggi, sedang, rendah, atau baik, sedang, buruk, kemudian sampel diambil dari setiap tingkatan tersebut. Misalkan penelitian yang dilakukan adalah pengaruh Kurikulum saat ini (KTSP) terhadap perstasi siswa, maka dapat dilakukan stratified sampling dengan cara mengelompokkan siswa kedalam tingkatan pandai, sedang, tidak pandai, dan kemudian dari masing-masing tingkatan tersebut diambil dalam jumlah yang memadai. Apabila cara pengambilan sampel dalam setiap tingkatan (strata) tersebut adalah acak, maka teknik sampling ini dikenal dengan stratified random sampling. Dalam stratified sampling ini, tiap kelompok jelas memiliki populasi yang homogen bersadarkan tingkatannya. Sebagai contoh adalah dalam kelompok siswa berprestasi baik, maka seluruh anggota kelompok jelas memiliki nilai tertentu yang dikategorikan dalam tingkatan baik.
  • Cluster Sampling. Cluster adalah kelompok. Cluster sampling merupakan pengambilan sampel dari kelompok-kelompok kecil yang sifat antar kelompok tersebut tidak menunjukkan tingkatan. Dalam cluster sampling ini, anggota setiap kelompok tidaklah homogen seperti dalam strtified sampling. Pengelompokan dalam cluster sampling ini sifatnya sekedar untuk mempermudah jalannya penelitian. Sebagai contoh adalah dalam penelitian tentang pemanfaatan biotech di Kabupaten Klaten, maka dilakukan pemabgian wilayah kabupaten menjadi kelompok kecamatan-kecamatan, dan kemudian sampel diambil dari setiap kecamatan tersebut. Apabila pengambilan sampel tiap kelompok ini dilakukan secara random, maka teknik ini dikenal dengan cluster random sampling. Tentusaja kondisi petani dalam setiap kecamatan tersebut tidaklah homogen, sehingga dengan memadukannya dengan random sampling akan lebih mampu memberikan data yang lebih representatif.
Veriabel Penelitian
Cara mudah untuk memahami variabel penelitian ini adalah dengan pengertian bahwa variabel adalah pokok hal yang akan diteliti. Sebagai contoh adalah dalam penelitian Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa, sebagai variabel penelitiannya adalah model pembelajaran dan prestasi siswa. Dalam hal ini jelas penelitian harus mengambil data pada tentang model penelitian dan data preastasi siswa dalam setiap model pembelajaran yang dikembangkan.
 Devinisi dari variabel penelitian adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai yang besarnya dapat berubah-ubah. Sedangkan yang dimaksud dengan konsep didini adalah gambaran terhadap suatu venomena yang abstrak. Untuk lebih jelas menggambarkan variabel adalah dengan membicarakan variabel prestasi siswa. Dalam hal ini, prestasi siswa akan memiliki bermacam-macam nilai yang berbeda untuk setiap siswa. Prestasi siswa merupakan kumpulan dari nilai-nilai siswa yang diperoleh dalam test baik yang hanya dilakukan sekali maupun beberapa kali. Dalam hal ini prestasi siswa merupakan variabel karena nilainya banyak, bermacam-macam, dan dapat berubah-ubah, yang selanjutnya akan dianalsis dalam penelitian.
Dalam menyusun metodologi penelitian, variabel penelitian mutlak dicantumkan apabila penelitian menggunakan lebih dari satu variabel, sedangkan apabila hanya menggunakan satu variabel maka tidak mutlak dicantumkan. Variabel penelitian ini juga tidak perlu dicantumkan dalam penelitian kualititaf, sebaba penelitian kualitatif tidak berhubungan dengan nilai atau kuantitas, akan tetapi lebih cenderung berkaitan dengan sifat, mutu, karakter, dan hal-hal lain yang tidak diukur dengan matematis untuk keperluan penelitian.
 Dalam menyusun metode (metodologi) penelitian, perlu diuraikan secara jelas variabel apasaja yang akan diukur dan variabel mana yang menjadi variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang nilai tidak tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain yaitu pada variabel bebas. Sebagai contoh dalam penelitian pengaruh jam belajar dan bimbingan orang tua terhadap prestasi siswa, jelas terlihat bahwa jam belajar dan bimbingan orang tua memiliki kecenderungan mempengaruhi atau tidak terikat dengan variabel lain, sedangkan prestasi siswa sebagai variabel yang akan dipengaruhi atau tergantung dengan variabel lain. Dengan demikian, jam belajar dan bimbingan orang tua adalah variabel bebas sedangkan prestasi siswa adalah variabel terikat.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis Data berkaiatan dengan bagaimana penelitian akan menerapkan prosedur penyelesaian masalah untuk menbjawab perumusan masalah penelitian. Dalam menyusun metode atau metodologi penelitian, teknik analisis data mutlak dicantumkan dan diuraikan secara jelas dan rinci. Apabila dilakukan secara kuantitatif, maka teknik kuantitatif apa saja yang digunakan, serta bagaimana rumusan dan ketentuan penghitungannya. Apabila dilakukan secara kualitatif, maka perlu diuraikan tahapan-tahapan kualitatif yang dilaluinya secara jelas. Dalam teknik analisis data perlu juga diuraikan tentang bagaimana teknik untuk menguji atau memperoleh data yang valid dan reliabel. Dalam hal ini terdapat banyak perbedaan dalam penelitian kualitatif dan kuantitaif.


DAFTAR PUSTAKA:
Diunduh: 20 September 2017 08.54 WIB
Diunduh: 20 September 2017 09.30 WIB
Diunduh: 20 September 2017 13.34 WIB
Diunduh: 22 September 2017 13.00 WIB
Diunduh: 22 September 2017 15.50 WIB
Diunduh: 22 September 2017 15.58 WIB
Diunduh: 22 September 2017 15.58 WIB
http://sekohardyan.blogspot.com/2017/09/metodologi-penelitian.html

Selasa, 03 Juli 2018

Tugas softskill otonomi daerah

 OTONOMI DAERAH

Otonomi Daerah - Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem otonomi daerah dalam pelaksanaan pemerintahannya. Otonomi daerah merupakan bagian dari desentralisasi. Dengan adanya otonomi daerah, daerah mempunyai hak serta kewajiban untuk mengatur daerahnya sendiri tetapi masih tetap dikontrol oleh pemerintah pusat serta sesuai dengan undang-undang.
Secara etimologi (harfiah), otonomi daerahberasal dari 2 kata yaitu "otonom" dan "daerah". Kata otonom dalam bahasa Yunani berasal dari kata "autos" yang berarti sendiri dan "namos" yang berarti aturan. Sehingga otonom dapat diartikan sebagai mengatur sendiri atau memerintah sendiri. Sedangkan daerah yaitu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah. Jadi, otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri kepentingan suatu masyarakat atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya sendiri.

Secara umum, pengertian otonomi daerah yang biasa digunakan yaitu pengertian otonomi daerah menurut UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Dalam UU tersebut berbunyi otonomi daerah merupakan hak, wewenang, serta kewajiban daerah otonom guna mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakatnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Kamus Hukum dan Glosarium, otonomi daerah merupakan kewenangan untuk mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dari masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut Encyclopedia of Social Scince, otonomi daerah merupakan hak sebuah organisasi sosial untuk mencukupi diri sendiri dan kebebasan aktualnya.

Dasar Hukum Pelaksanaan Otonomi Daerah

  1. Undang Undang Dasar Tahun 1945 Amandemen ke-2 yang terdiri dari: Pasal 18 Ayat 1 - 7, Pasal 18A ayat 1 dan 2 dan Pasal 18B ayat 1 dan 2.
  2. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
  3. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 mengenai Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
  4. Undang Undang No. 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintahan Daerah.
  5. Undang Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Daerah dan Pusat.

Penerapan Otonomi Daerah

Penerapan (Pelaksanaan) otonomi daerah di Indonesia menjadi titik fokus penting dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah bisa disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan potensi dan ciri khas daerah masing-masing. Otonomi daerah mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pada tahun 2004, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 telah dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, serta tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah. Oleh karena itu maka Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 digantikan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sampai sekarang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengalami banyak perubahan. Salah satunya yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Tujuan Otonomi Daerah

  1. Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
  2. Keadilan Nasional.
  3. Pemerataan wilayah daerah.
  4. Mendorong pemberdayaan masyarakat.
  5. Menjaga hubungan baik antara pusat dengan daerah, antar pusat, serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
  6. Untuk mengembangkan kehidupan yang demokrasi.
  7. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam menumbuhkan prakarsa dan kreativitas.
  8. Untuk mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Adapun tiga asas otonomi daerah yang meliputi:
  1. Asas desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan dari pemerintah kepada daerah otonom berdasarkan struktur NKRI.
  2. Asas dekosentrasi yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat daerah.
  3. Asas tugas pembantuan yaitu penugasan oleh pemerintah kepada daerah dan oleh daerah kepada desa dalam melaksanakan tugas tertentu dengan disertai pembiayaan, sarana, dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan kepada yang berwenang.

Minggu, 15 April 2018

tugas softskill PKN Universitas Gunadarma

1. Uraikan tentang Wawasan Nusantara dan apa yang melatar belakangi pemikiran Wawasan Nusantara.  
Jawab :

    Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Dalam menentukan, membina, dan mengembangkan wawasan nasionalnya,bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan  dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Karena itu, pembahasan latar belakang filosofis sebagai dasar pemikiran pembinaan dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari : 
a. Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila
Bahwa wawasan kebangsaan atau wawasan nasional yang dianut dan    dikembangkan oleh bangsa Indonesia merupakan pancaran dari Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.
b. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara
Berdasarkan kondisi obyektif geografi Nusantara merupakan untaian ribuan pulau yang tersebar dan terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi silang yang sangat strategis serta memiliki kareteristik yang berbeda dari Negara lain. Oleh karena itu, dengan kondisi alam yang nyata Indonesia dikenal sebagai Negara Kepulauan (Negara Maritim).
c. Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya
Berdasarkan ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi Negara RI, tampak secara jelas betapa heterogen serta uniknya masyarakat Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa daerah, agama dan kepercayaannya sendiri.
d. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kesejarahan
Wawasan kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menginginkan terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan Negara Indonesia akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.
2. Uraikan tentang paham-paham kekuasaan dan paham-paham geopolitik didunia!
Jawab : 

Paham Kekuasaan 
    Paham Kekuasaan adalah memberikan suatu impuls untuk menciptakan suatu formula pengaturan kenegaraan yang sejatinya membutuhkan  koreksi di berbagai sisi.
dibawah ini adalah beberapa paham kekuasaan yang ada :

a. Machiavelli
Paham ini memandang harus adanya suatu kekuatan politik yang besar guna mempertahankan kedigdayaan suatu negara. ada beberapa cara untuk memelihara stabilitas politik yaitu:
• penghalalan  segala cara untuk mempertahankan dan merebut  kekuasaan.
• menjaga eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera.
• pertahanan politik dengan adu kekuatan, siapa yang kuat dia yang bertahan dan sebaliknya siapa yang lemah dia yang tersingkir.
b. Kaisar Napoleon Bonaparte
Napoleon merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwasannya untuk mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi sosial budaya berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid.
c. Jenderal Causewitz
Pandangan ini adalah suatu dasar dari perang dunia I dimana perang dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan pencapaian tujuan nasional suatu negara. paham ini pula yang melegitimasi usaha ekspansi Rusia dalam memperluas kekuasaannya.
d. Fuerbach dan Hegel
Teori Fuerbach dan Hegel melahirkan paham libberalisme yang ujung-ujungnya melahirkan kolonialisme.
e. Lenin
Paham Lenin melahirkan komunisme yang berpangkal dari kelompo/komunal yang mementingkan kelompok/Negara sebaliknya faham liberalism lahir dari individualism dimana Negara tidak boleh mencampuri urusan pribadi/warga.
f. Lucien dan Sidney
Karena politik dianggap kotor maka kedua tokou tersebut menghendaki agar berpolitik itu harus santun/politik berbudaya.

Paham Geopolitik 
    Arti geopolitik secara harfiah adalah geo asal dari geografi dan politik artinya pemerintahan jadi geopolitik artinya cara menyelenggarakan suatu pemerintahan yang disesuaikan /ditentukan oleh kondisi/konfigurasi geografinya (contoh NKRI memilih Negara Kesatuan karena kondisi/konfigurasi geografinya berupa Negara Kepulauan).

a. Pandangan/ajaran Frederich Ratzel dan Rudolf Kjellen
Kedua tokoh ini mengibaratkan Negara itu adalah/merupakan mahluk hidup, oleh karena Negara dianalogkan sebagai mahluk maka kalau Negara itu sudah tidak lagi mempunyai ruang hidup (lebens raum) dihalalkan mencari bahkan kenyataannya mencuri ruang hidup yang baru berupa negara orang/bangsa lain. inilah cikal bakal timbulnya penjajahan di muka bumi ini.

b. Pandangan/ajaran Karl Haushofer dan Sir Halford Mackinder
Teori Ratzel dan Kjellen dijabarkan oleh Haushofer dan mackinder dari Jerman (seperti kita ketahui bahwa Negara Jerman terletak di daratan Eropa dan tidak mempunyai laut/lautan) maka teori ini disebut wawasan benua/darat adapun dalilnya : Barangsiapa yang ingin menguasai dunia kuasailah “jantung dunia” (yang dimaksud dunia ialah benua Eropa, Afrika dan Asia) karena itu teori ini disebut teori jantung. Teori ini dilaksanakan oleh Hitler dengan timbulnya Perang Dunia II.
c. Pandangan/ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
Kedua Tokoh ini berasal dari Inggris (seperti kita ketahui bahwa Negara Inggris adalah Negara Kepulauan/kelautan sehingga kedua tokoh ini berwawasan laut atau bahari dengan dalilnya : Barang siapa ingin menguasai dunia kuasailah perdagangan dengan armada laut yang tangguh dan kuat (antara lain Negara Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda).

d. Pandangan/ajaran Mitchel, Saversky, Douhet dan Fuller
Menurut Tokoh-tokoh ini bahwa suatu Negara itu selain berdaulat di darat, laut dan udara berdaulat juga di angkasa/dirgantara maka Tokoh-tokoh tersebut termasuk wawasan dirgantara. Masalahnya seberapa jauh suatu negara berdaulat di angkasa? Saat ini pada umumnya Negara-negara sudah menguasai ruang angkasa di ruang geostasioner.

e. Pandangan/ajaran Nicholas J Spykmen
Pendapat Spykmen bahwa setiap Negara berdaulat baik didara, laut dan udara, ajaran ini disebut teori gabungan, teori kombinasi/campuran, teori daerah batas atau teori Rimland (NKRI menganut teori ini).
3. Uraikan tentang batas-batas wilayah Indonesia dan mengapa wilayah Nasional perlu ditentukan batasannya?
Jawab :
Batas-Batas Wilayah Indonesia Sebelah Utara
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya disebelah utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.
Batas-Batas Wilayah Indonesia Sebelah Barat
Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia disebelah barat. Walaupun secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak Di titik-titik tertentu disekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau yang menandai perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan Pulau Nicobar di India. 

Batas-Batas Wilayah Indonesia Sebelah Timur
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah menyepakati hubungan bilateral antarkedua negara tentang batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah Indonesia sebelah timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).

Batas-Batas Wilayah Indonesia Sebelah Selatan
Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia yang telah memisahkan diri menjadi negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Provinsi yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste, tepatnya di Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia. Diawal tahun 1997, Indonesia dan Australia telah menyepakati batas-batas wilayah negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan batas landas kontinen.
Mengapa wilayah Nasional perlu ditentukan batasannya?
Karena Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.
4. Uraikan tentang implementasi wawasan nusantara!
 Jawab :
    Implemetasi wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. Implementasi wawasan nusantara tentunya bertujuan agar cita- cita Bangsa Indonesia bisa tercapai. Sedangkan menurut Srijanti (2008:155), implementasi wawasan nusantara dimaksudkan menerapkan atau melaksanakan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari secara nasional yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan nasional.   
 
a. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Politik
Implementasi dalam kehidupan politik adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara dalam politik yaitu sebagai berikut:
  1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU partai politik, UU pemilihan umum dan UU pemilihan presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.
  2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di indonesia harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara tanpa pengecualian. 
  3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama dan bahasa yang berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi
  4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
  5. Meningkatkan peran indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong 

b. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Ekonomi
Implementasi dalam kehidupan ekonomi adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Cara yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di wilayah Indonesia. Akan tetapi, dalam pemanfaatan dan pengelolaannya harus memperhatikan asas manfaat, keadilan, efisiensi, sesuai kebutuhan dan menjaga kelestarian alam sehingga umur ekonomi dapat diperpanjang untuk generasi mendatang.

c. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Sosial Budaya
Implementasi dalam kehidupan sosial budaya adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta.

d. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Pertahanan Keamanan
Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan yaitu sebagai berikut:
  1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat, dan belajar kemiliteran.
  2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
  3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar indonesia.
5. Uraikan tentang kesadaran warga negara dalam keberhasilan implementasi wawasan Nusantara
Jawab : 

     Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang beroriantasi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air. Wawasan Nusantara juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan – tantangan dewasa ini. Karena itu, setiap warga negara Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk :
  1. Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan kewajiban warga negara serta Hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
  2. Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di dalam menyelenggarakan    kehidupannya negara memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar          sebagai warga negara yang memiliki Wawasan Nusantara guna mencapai cita – cita     dan tujuan nasional.
  3. Konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki    cara pandang.
  4. Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara

Selasa, 27 Maret 2018


Tugas Pancasila

1. Baca UU tentang HAM & simpulkan/rangkum isinya:
    Jawab :
   Secara garis besar, dapat diambil kesimpulan dari undang - undang tentang HAM ini ialah, wajibnya peran serta masyarakat dan berbagai elemen dari pemerintah guna menegakan keadilan HAM di Indonesia, dengan cara menjalankan Kewajiban Asasi Manusia dan Tanggung Jawab Asasi Manusia secara totalitas agar terpenuhinya hak orang lain serta terciptanya keharmonisan antar individu.

2. Contohkan bentuk-bentuk negara minimal 2 negara tentang sistem pemerintahan demokrasinya!
    Jawab :
  • Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu penganut demokrasi tertua dan paling berpengalaman di dunia. Praktik demokrasi berjalan sangat baik di negara ini. AS hanya mempunyai 2 partai saja, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. Kendati begitu, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Senator, dan juga mengakomodir calon dari jalur Independen.
  • India
India merupakan negara yang menerapkan sistem demokrasi usai Perang Dunia II, dan ketika   merdeka dari jajahan Britania Raya. Negara berpopulasi penduduk terbesar ke-2 di dunia ini, menjadi negara demokrasi terbesar di dunia. Hanya kalah sedikit dari Amerika Serikat, dari segi pengalaman berdemokrasi. India memiliki sistem politik Demokrasi Liberal. India sukses menggelar Pemilu terakhirnya pada tahun 2014 lalu dengan tingkat partisipan pemilih yang terbilang tinggi.
  • Indonesia
Indonesia merupakan negara Islam terbesar di dunia. Kendati begitu, Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi. Negara dengan populasi penduduk ke-4 terbanyak di dunia ini menganut paham Demokrasi Pancasila.
  • Brazil
Pemilu di negara yang terletak di Amerika Selatan ini dilangsungkan 4 tahun sekali. Negara ini memiliki populasi penduduk sekitar 200 Juta jiwa. Sebagai negara paling besar dan yang memiliki populasi penduduk terbanyak di kawasan Amerika Selatan, tingkat partisipan dalam Pemilu terakhir di Brazil terbilang tinggi, yaitu mencapai 140 Juta hak suara.

3. Pendapatmu, deskripsi tentang NKRI serta harapannya :
    Jawab :
    NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan konsep kesatuan wilayah negara  Republik Indonesia mencakup wilayah dari Sabang sampai Merauke yang patut dibela dan dipertahankan sampai mati oleh seluruh rakyat Indonesia diwakili oleh TNI  Hal ini memicu munculnya slogan "NKRI Harga Mati" yang menuntut adanya sikap patriotisme dan nasionalisme dari segenap rakyat Indonesia. Pemerintah juga berkewajiban menjaga keutuhan NKRI dengan menempatkan anggota TNI untuk melakukan penjagaan ketat di daerah perbatasan yang dapat memicu konflik, seperti perbatasan Indonesia-Timor Leste dan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan bagian utara. Harapan untuk NKRI kedepannya adalah semoga tidak ada korupsi lagi, rakyan menjadi sejahtera dan tidak bermunculan lagi kasus-kasus HAM untuk kedepannya.