Tugas Teknik
Lingkungan & AMDAL
DAMPAK BENGKEL LAS
TERHADAP LINGKUNGAN SEKITARNYA
1.
PENJELASAN BENGKEL LAS
Bengkel Las adalah
salah satu bangunan komersial yang umunya beradi di kawasan perkotaan atau
berada di pinggir pinggir jalan raya yang ada, di Indonesia ini sudah mayoritas
tahu bahwa bengkel las adalah tempat untuk mengelas, membuat berbagai macam
benda yang terbuat dari besi, contohnya semisal : pagar, kursi, meja, kerangka
gerobak, kerangka motor, dan lain sebagainya.
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu
teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam
pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan
teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan,
rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Disamping untuk
pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk
mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas
mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya.
Dibalik itu terdapat berbagai dampak dari bengkel las, yaitu ada dampak positif
dan ada dampak negatif antara lain:
2. DAMPAK NEGATIF DARI
BENGKEL LAS TERHADAP LINGKUNGAN:
· Asap Las
Asap ini jika terkena mata tidak
kalah sakitnya seperti terkena sinar yang ditimbulkan, bisa mengakibatkan rasa
pedih dan sakit. Karena asap ini bukan sembarang asap yang sekedar asap biasa
yang ditimbulkan, tapi dibalik asap ini ada semacam debu yang ikut terbawa
kepulan asap yang mengakibatkan asap menjadi tajam di bola mata. Dan jika
terhirup juga sangat bahaya, karena butiran-butiran debu sangat tidak baik di
paru-paru.
· Sinar Ultraviolet
Sinar Ultraviolet ini akibatnya bisa
dirasakan secara langsung ketika kita sedang melakukan / pada proses
pengelasan. Jika terkena kulit, akan mengakibatkan kulit menjadi terbakar dan
mengelupas. Dan jika terkena mata, maka akan mengakibatkan sakit luar biasa
yang sangat menyiksa.
· Sinar Inframerah
Bahaya sinar Inframerah ini juga
tidak kalah bahayanya dari sinar ultra violet. Jika pada sinar Ultraviolet
akibatnya bisa langsung dirasakan, maka pada sinar Inframerah ini menyerang
secara pelan-pelan dan jangka panjang.
· Fume
(debu/asap las).
Dalam melakukan
pengalasan menggunakan elektroda, fume merupakan salah satu hal yang
membahayakan bagi lingkungan, karena didalamnya terdapat kandungan
karbonmonoksida, karbondioksida, nitrogen yang apabila terhirup dapat
menyebabkan penyakit, cara untuk mengatasi fume adalah dengan memperbaiki
sirkulasi saat melakukan pengelasan, agar asap las yang dihasilkan saat
pengelasan tidak menyebar pada lingkungan sekitar,
· Gas.
Pengelasan dengan
menggunakan gas asetelin, juga membahayakan, karena didalam gas tersebut juga
terdapat kandungan yang sama seperti elektroda yang telah di jelaskan
sebelumnya dan dapat membahayakan bagi masyarakat sekitar, selain itu tabung
gas las yang tidak dirawat dengan baik juga dapat menyebabkan ledakan apabila
terjadi kebocoran, dan kebakaranya dapat merembet ke rumah warga sekitar, cara
untuk mengatasinya adalah dengan memperbaiki sirkulasi dan selalu mengecek
kondisi peralatan las.
· Suara.
Suasana suara bising
yang ditimbulkan oleh pekerja las dapat mengganggu masyarakat yang berada
disekitar tempat las tersebut, untuk
megatasinya dapat membuat struktur bangunan yang dapat menahan suara yang
dihasilkan dari pekerja yang berada di dalam.
· Percikan
Las.
Pengelas yang sering
kali melakukan pengelasan diluar dapat mengganggu masyarakat karena sering kali
percikan yang di hasilkan mengenai pengendara ataupun pejalan kaki yang
melewati tempat tersebut.
3. DAMPAK POSITIF DARI BENGKEL LAS TERHADAP
LINGKUNGAN:
· Memberi
lapangan pekerjaan
Masyarakat sekitar yang mempunyai
kemampuan dasar mengelas dapat menjadi pekerja pada bengkel las, sehingga
mengurangi jumlah pengangguran di lingkungan tersebut.
· Mempermudah
masyarakat sekitar
Mempermudah segala rencana pembuatan barang
ataupun reparasi barang yang berkaitan dengan pengelasan, bengkel las menjadi
solusi untuk mempermudah suatu pengerjaan yang tidak bisa dilakukan sendiri
oleh masyarakat lingkungan.